DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... ...ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB 2. LANDASAN TEORI............................................................................ 3
BAB 3. PEMBAHASAN .................................................................................. 5
3.1 Cara untuk
membudidayakan tanaman jagung................................................ 5
3.2 Perhitungan
untuk analisa ekonomi usaha budidaya tanaman jagung.............. 11
BAB 4. PENUTUP............................................................................................ 14
4.1 Kesimpulan.................................................................................................. 14
4.2 Saran........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 15
iii
|
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Jagung merupakan salah
satu komuditas utama yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat terutama di Indonesia.
Jumlah jagung yang diproduksi oleh masyarakat belum cukup untuk memenuhi
permintaan pasar karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang
bagaimana cara membudidayakan jagung yang benar dan baik dan tanah atau lahan
untuk tanaman jagung telah banyak dialih fungsikan sebagai gedung-gedung dan
lain-lain. Perusahaan swasta pun juga belum memproduksi jagung secara optimal.
Jagung juga sebagai makanan pokok di suatu daerah tertentu dan diubah menjadi
beberapa makanan ringan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat sehingga
kebutuhan akan jagung meningkat di masyarakat.
Hasil tanaman jagung
juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu masih belum optimalnya
penyebaran varietas unggul dimasyarakat, pemakaian pupuk yang belum tepat,
penerapan teknologi dan cara bercocok tanam yang beum diperbaiki. Usaha untuk
meningkatkan produksi tanaman jagung adalah peningkatan taraf hidup petani dan
memenuhi kebutuhan pasar maka perlu peningkatan produksi jagung yang memenuhi
standard baik kualitas dan kuantitas jagung yan dihasilkan tetapi dalam
melakukan hal tersebut perlu mengetahui atau memahami karakteristik tanaman
jagung yang akan ditanam seperti morfologi, fisiologi dan agroekologi yang
diperlukan oleh tanaman jagung sehingga dapat meningkatkan produksi jagung di
Indonesia.
1
|
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
cara membudidayakan tanaman jagung?
2.
Bagaimana
perhitungan analisis ekonomi budidaya tanaman jagung?
1.3 Tujuan
1.
Untuk
mengetahui cara membudidayakan tanaman jagung.
2.
Untuk
mengetahui cara perhitungan analisa ekonomi dalam budidaya tanaman jagung.
2
|
BAB 2 LANDASAN TEORI
Jagung merupakan salah
satu contoh tanaman C4 yang berarti lebih banyak membutuhkan sinar matahari
yang cukup dalam setiap pertumbuhan tanaman tersebut. Tanaman C4 merupakan
tanaman yang memerlukan intensitas cahaya matahari yang lebih tinggi sehingga
tanaman ini dapat membentuk rantai carbon sebanyak 4 buah dalam menambat carbon
dioksida (CO2) dalam melangsungkan fotosintesis (Salisburi dan Ross,
1995). Untuk tanaman jagung tiak perlu diadakan naungan karena salah satu
tanaman C4. Sehingga jagung lebih cocok dalam suhu antara 20-300 C
dan ketinggian antara 50-1800 m dari permukaan laut. Tanaman jagung juga
termasuk tanaman monokotil yang berarti tidak memiliki kayu pada bagia
batangnya dan termasuk dalam famili rumput-rumputan.
Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi produksi tanaman jagung dapat dari berbagai hal, salah satu
contohnya yaitu faktor iklim. Iklim merupakan keadaan dimana yang sangat
menentukan sehingga tidak semua tanaman dapat tumbuh pada setiap iklim. Selain
iklim dapat menentukan produktivitas tanaman jagung tetapi dapat juga
menentukan dalam hal kandungan gizi yang dihasilkan tanaman tetapi masyarakat
tidak mementingkan gizi yang terkandung dalam tanaman jagung tersebut.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim tropis yang hanya
memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau. Untuk daerah iklim tropis
kandungan gizi dalam tanaman hanya banyak mengandung karbohidrat yang tinggi
tetapi rendah kandungan protein pada setiap tanaman yang dihasilkan
(Kartasapoetra, 1990).
3
|
Irigasi merupakan salah
satu usaha untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman dengan membuat
saluran-saluran irigasi sehingga ketika air dibutuhkan oleh tanaman petani
perlu mengalirkan air ke dalam petak tanaman jagung tersebut. Hal ini tersebut
merupakan salah satu manfaat pengairan atau irigasi bagi tanaman dan petani.
Untuk tanaman jagung panjang akar hanya mencapai panjang 25 cm sehingga dalam
mencari sumber air tanaman jagung tidak dapat menjangkau air tanah yang dalam.
Untuk irigasi tanaman jagung lebih baik menggunakan irigasi bawah permukaan
karena panjang akar tanaman jagung tidak cukup untuk menjangkau air tanah yang
dalam selain itu irigasi ini hanya diperuntukkan bagi tanaman produksi (Al
Omran et al, 2012).
4
|
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Cara Budidaya Tanaman Jagung
a) Penyiapan Benih
1) Persyaratan Benih
Bermutu tinggi,
baik mutu genetik, fisik maupun fisiologinya. Benih berasal dari
varietas unggul (daya tumbuh besar, murni, tidak mengandung kotoran, tidak
tercemar hama dan penyakit). Benih yang terjamin adalah benih bersertifikat.
Jagung hibrida berpotensi produksi
tinggi, namun mempunyai kelemahan yaitu harga benih lebih mahal, dapat
digunakan maksimal 2 kali turunan. Beberapa varietas unggul jagung seperti
terlihat pada Tabel 1.
Tabel
1. Beberapa Contoh Varietas Jagung Hibrida
Varietas
|
Umur
|
Potensi
Hasil
(Ton/ha)
|
Rata-
rata Hasil (Ton/ha)
|
C6
|
98-105
|
-
|
10-10,3
|
C7
|
95-105
|
10-12,4
|
8,1
|
Pioneer
13
|
90-115
|
10-11
|
8,027
|
Pioneer
14
|
89-112
|
10-11
|
7,578
|
CPI
-1
|
97
|
-
|
6,2
|
CPI-
2
|
97
|
8-9
|
6,2
|
IPB
4
|
100-105
|
-
|
6,6
|
Semar
2
|
91
|
-
|
5,0-6,1
|
Semar
3
|
94
|
8-9
|
5,3
|
2) Penyiapan
Benih
a.
5
|
b.
Dari
tanaman terpilih, diambil jagung yang tongkolnya besar, barisan biji lurus dan
penuh tertutup rapat oleh klobot, dan tidak terserang oleh hama penyakit.
c.
Tongkol
dipetik setelah lewat fase matang fisiologi dengan ciri: biji mengeras dan
sebagian besar daun menguning.
d.
Tongkol
dikupas dan dikeringkan, bila benih akan disimpan dalam jangka lama, setelah
dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan di tempat kering.
e.
Dari
tongkol kering, diambil biji bagian tengah. Biji di bagian ujung dan pangkal
tidak digunakan sebagai benih.
f.
Daya
tumbuh benih lebih dari 90%. Benih yang dibutuhkan adalah sebanyak 20-30 kg/ha.
3)
Perlakuan Benih
Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dengan fungisida,
terutama apabila diduga akan ada serangan jamur. Bila diduga akan ada serangan
lalat bibit dan ulat agrotis, sebaiknya benih dimasukkan ke dalam lubang
bersama-sama dengan insektisida butiran dan sistemik.
b) Pengolahan Media Tanam
Pengolahan tanah bekas pertanaman padi
dilaksanakan setelah membabad jermi. Jerami dapat digunakan sebagai
mulsa/penutup tanah setelah jagung ditanam. Kegunaan mulsa yaitu mengurangi
penguapan tanah, menghambat pertumbuhan gulma, menahan pukulan air hujan dan
lama kelamaan mulsa menjadi pupuk hijau. Pengolahan tanah pada lahan kering
cukup sampai dengan kedalaman 10 cm dan semua limbah digunakan sebagai mulsa.
Pada saat pengolahan tanah setiap 3 m
perlu disiapkan saluran air sedalam 20 cm dan lebar 30 cm yang berfungsi untuk
memasukkan air pada saat kekurangan air dan pembuangan air pada saat air
berlebih.
6
|
1). Minimum Tillage
Pada lahan-lahan yang peka terhadap
erosi, budidaya jagung perlu diikuti dengan usaha-usaha konservasi seperti
penggunaan mulsa dan sedikit mungkin pengolahan tanah. Bila waktu tanam
mendesak, pengolahan tanah dapat dilakukan hanya pada barisan tanaman saja,
selebar 60 cm dengan kedalaman 15 – 20 cm.
2). Zero Tillage (tanpa pengolahan tanah)
Pemberantasan gulma menggunakan
herbisida 2-3 lt/ha. Tanah dicangkul hanya untuk lubang tanaman.
c) Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
a.
Tumpang sari (Intercropping);
Penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda).
b.
Tumpang gilir (Multiple Cropping),
dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor
lain untuk mendapat keuntungan maksimum.
c.
Tanaman bersisipan (Relay Cropping):
dengan cara menyisipkan satu/beberapa jenis tanaman selain jagung. Misalnya waktu
jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
d.
Tanaman Campuran (Mixed Cropping):
penanaman terdiri atas beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam
maupun larikannya. Pada pola ini lahan efisien, tetapi riskan terhadap hama
dan penyakit.
2) Pembuatan Lubang Tanam
7
|
Tabel 2. Jarak tanam dan Populasi
Jagung Per Hektar
Varietas
|
Jarak
tanam
(cm
x cm)
|
Populasi
(Tanaman/Ha)
|
Umur
dalam
(>100
hari)
|
100
x (40-50)
|
40.000
– 50.000
|
Umur
tengah
(90-100
hari)
|
75
x (40-50)
|
53.000
- 66.000
|
Umur
genjah
(80-90
hari)
|
50
x (20-25)
|
80.000
– 100.000
|
3)
Cara Penanaman
Saat tanam tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang.
Apabila tanah kering, perlu diairi, kecuali bila diduga 1-2 hari lagi hujan
akan turun. Jumlah benih per lubang tergantung keinginan, bila dikehendaki 2
tanaman per lubang maka benih yang dimasukkan 3 biji/lubang, bila dikehendaki 1
tanaman/lubang, maka benih yang dimasukkan 2 biji/lubang.
Jumlah kebutuhan benih per hektar dengan beberapa alternatif
jarak tanam dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel
3 Jarak Tanam dan Kebutuhan Benih Jagung
Jarak
tanam
(cm)
|
Non
Hibrida
(kg/ha)
|
Hibrida
(kg/ha)
|
100
x 40
|
22,5
|
-
|
75
x 25
|
32
|
20
|
75
x 40
|
-
|
30
– 40
|
75
x 20
|
40
|
-
|
50
x 20
|
60
|
-
|
8
|
4)
Lain-lain
Di lahan irigasi jagung ditanam pada musim kemarau. Di sawah
tadah hujan ditanam pada akhir musim hujan. Di lahan kering ditanam pada awal
musim hujan dan akhir musim hujan.
d)
Pemeliharaan
1)
Penjarangan dan Penyulaman
Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman dan hanya
dikehendaki 2 atau 1, tanaman yang tumbuh paling tidak baik, dipotong dengan
pisau atau gunting yang tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman
secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain. Benih yang tidak tumbuh/mati perlu disulam, kegiatan ini
dilakukan 7-10 hari sesudah tanam. Penyulaman menggunakan benih dari jenis yang
sama.
2)
Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada
tanaman muda menggunakan tangan, cangkul kecil, garpu. Penyiangan harus
hati-hati agar tidak mengganggu perakaran yang belum kuat mencengkeram tanah.
3)
Pembumbunan
Pembumbunan bersamaan dengan penyiangan dan pemupukan pada
umur 6 minggu. Tanah di kanan dan kiri barisan jagung diurug dengan cangkul,
kemudian ditimbun di barisan tanaman, membentuk guludan memanjang. Pembubunan
juga dilakukan bersamaan penyiangan kedua.
4)
Pemupukan
Pemupukan perlu memperhatikan jenis, dosis, waktu dan cara
pemberian pupuk. Pada umumnya varietas unggul lebih banyak memerlukan pupuk
dibandingkan dengan varietas lokal. Pemupukan pada tanaman jagung disajikan
pada tabel 4.
9
|
Tabel 4 Dosis dan Waktu Pemberian
Pupuk pada Tanaman Jagung
No
|
Jenis
|
Dosis
(kg/ha)
|
Waktu
pemberian
|
||
Dasar
|
21
HST
|
35
HST
|
|||
(kg/ha)
|
(kg/ha)
|
(kg/ha)
|
|||
1
|
Non
Hibrida
|
||||
-
Urea
|
200
|
83,33
|
166,67
|
-
|
|
-
TSP/SP-36
|
75-100
|
75-100
|
-
|
-
|
|
-
KCL
|
50
|
50
|
-
|
-
|
|
2
|
Hibrida
|
-
|
-
|
||
-
Urea
|
300
|
100
|
100
|
100
|
|
-
TSP/SP-36
|
100
|
100
|
-
|
-
|
|
-
KCL
|
50
|
50
|
-
|
-
|
Pertanaman jagung perlu dipupuk dengan pupuk organik
15.000-20.000kg/ha disebar merata saat pengolahan tanah atau disebar dalam
larikan dengan dosis 300 kg/ha. Pupuk
buatan diberikan secara tugal/larikan sedalam ± 10 cm pada kedua sisi
tanaman dengan jarak 7 cm. Pada jarak tanam yang rapat pupuk dapat diberikan di
dalam larikan yang dibuat di kiri kanan barisan tanaman.
5)
Pengairan dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya,
kecuali bila tanah telah lembab. Pengairan diperlukan pada saat pembentukan
malai dan tongkol. Pemberian air pada pertanaman jagung cukup sampai tingkat
kapasitas lapang atau tidak sampai tergenang. Pertanaman jagung yang terlalu kering
dapat diairi melalui saluran pemasukan air. Air yang diberikan cukup hanya
menggenangi selokan yang ada, dibiarkan satu malam dan pada pagi harinya sisa
air dibuang.
10
|
Untuk pengendalian hama dan penyakit
pada tanaman jagung dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
A.
Kultur teknis
a.
Pembakaran tanaman
b.
Pengolahan tanah yang intensif.
B.
Pengendalian fisik / mekanis
a.
Mengumpulkan larva atau pupa dan bagian
tanaman yang terserang kemudian memusnahkannya.
b.
Penggunaan perangkap feromonoid seks
untuk ngengat sebanyak 40 buah per hektar atau 2 buah per 500 m2 dipasang di
tengah tanaman sejak tanaman berumur 2 minggu.
C.
Pengendalian Hayati
Pemanfaatan musuh
alami seperti : patogen SI-NPV
(Spodoptera litura- Nuclear Polyhedrosis Virus), Cendawan Cordisep, Aspergillus flavus, Beauveria
bassina, Nomuarea rileyi, dan Metarhizium anisopliae, bakteri Bacillus thuringensis, nematoda Steinernema sp,. Predator Sycanus sp,. Andrallus spinideus, Selonepnis
geminada, parasitoid Apanteles sp., Telenomus spodopterae,
Microplistis similis, dan Peribeae sp.
D.
Pengendalian Kimiawi
Beberapa insektisida
yang dianggap cukup efektif adalah monokrotofos, diazinon, khlorpirifos, triazofos,
dikhlorovos, sianofenfos, karbaril, matador
zeon, actara, dan amistartop.
3.2 Perhitungan Untuk Analisis Ekonomi Dalam Budidaya
Tanaman Jagung
LUAS
LAHAN 1 HEKTAR (POPULASI ± 25.000 POHON)
A. Biaya
tetap
1.
11
|
2.
Hand sprayer 5 buah @ Rp. 285.000 : 5 th : 4 tanam =
Rp. 71.500,-
3.
Drum untuk mencampur pestisida 2 bh @ Rp. 130.000,-:6 =
Rp. 43.000,-
Jumlah
=
Rp. 10.114.500,-
B. Biaya variabel
1.
Persiapan lahan
·
Pengolahan tanah 100 HKP @ Rp. 25.000 =Rp.
2.500.000,-
·
Pupuk anorganik :
o Urea
200 kg @ Rp. 1.300,-/1 kg = Rp.
260.500,-
o SP-36
150 kg @ Rp. 1.700,-/ 1 kg = Rp.
225.000,-
o KCl
100 kg @ Rp. 2.300,- / 1 kg = Rp.
230.000,-
Jumlah =
Rp. 3.215.500,-
2.
Penanaman dan pemeliharaan
·
benih 15 KG @ Rp. 30.000,- =
Rp. 450.000,-
·
Penanaman 10 HKW @ Rp. 17.000,- =
Rp. 170.000,-
·
Penyulaman 5 HKW @ Rp. 17.000,- =
Rp. 85.000,-
·
Tenaga pemupukan susulan 2 x 10 HKW @ Rp.
17.000,- = Rp. 340.000,-
·
Tenaga penyemprotan 3 x 5 HKP @ Rp. 25.000,- =
Rp. 375.000,-
·
Pestisida :
o Matador
zeon 1 Lt = Rp.
150.000,-
o Actara
250 gr @ Rp. 22.000,-/10 gr = Rp. 550.000,-
o Amistartop
600 ml @ Rp. 135.000,-/250 ml
=
Rp. 324.000,-
·
Penyiangan 3 x 10 HKP @ Rp. 25.000,- =
Rp. 750.000,-
·
pengairan 3 x 3 HKP @ Rp. 25.000,- =
Rp. 150.000,-
12
|
3.
Panen, pemipilan :
·
Panen ;
o 20
HKW @ Rp. 17.000,- =
Rp. 340.000,-
o 20
HKP @ Rp. 25.000,- =
Rp. 500.000,-
·
Pemipilan 10.000 kg @ Rp. 50,- =
Rp. 500.000,-
Jumlah
=
Rp. 1.340.000,-
4.
Biaya operasional:
Biaya
transport Rp 750.000,-
Biaya
lain-lain Rp 500.000,- +
Jumlah Rp 1.250.000,-
Grand total biaya : Rp. 19.261.000,-
C. Keuntungan
9.000 kg @ Rp. 3.000,- = Rp. 27.000.000,-
Jadi keuntungan bersihnya yaitu : Rp. 27.000.000,- – Rp. 19.261.000,-
= Rp. 7.739.000,-
ket. : HKP = hari kerja pria
HKW = hari kerja wanita
13
|
BAB
4 PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan diatas maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Dalam
perencanaan usaha pertanian khususnya budidaya tanaman jagung perlu mengetahui
kondisi lingkungan yang sesuai dengan tanaman jagung.
2.
Perencanaan
yang disusun akan membutuhkan beberapa biaya yang diperlukan dalam usaha
pertanian sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan pada usaha
pertanian.
4.2 Saran
14
|
DAFTAR PUSTAKA
http://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/02/budidaya-tanaman-jagung.html. Diakses pada tanggal 10
November 2012.
Al
Omran et al. 2012. Management of Irrigation Water Salinity in
Greenhouse Tomato Production under Calcareous Sandy Soil and Drip Irrigation. Journal Of Agricultural Science And Technology. Vol 14:939-950.
Fitter
dan Hay. 1992. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Kartasapoetra,
Ance Gunarsih. 1990. Klimatologi Pengaruh
Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara.
http://putrajayatani.blogspot.com/2011/09/pengendalian-hama-dan-penyakit-pada.html. Diakses pada tanggal 11 November 2012.
Salisbury
dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid
Dua Biokimia Tumbuhan Edisi Keempat. Bandung: ITB.
15
|
Sangat menarik pembahasannya
BalasHapuswaw sangat bermanfaat trimkasih sudah berbagi info pertanian secara online,
BalasHapuskunjungi balik cara tanam jagung dibawah tegakan
Saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana layanan pendanaan Le_Meridian membantu saya dengan pinjaman 2.000.000,00 USD untuk membiayai proyek pertanian ganja saya, saya sangat berterima kasih dan saya berjanji untuk membagikan perusahaan pendanaan yang sah ini kepada siapa pun yang mencari cara untuk memperluas bisnisnya project.the company adalah perusahaan pendanaan UK / USA. Siapa pun yang mencari dukungan keuangan harus menghubungi mereka di lfdsloans@outlook.com Atau lfdsloans@lemeridianfds.com Bpk. Benjamin juga menggunakan whatsapp 1-989-394-3740 untuk mempermudah segala pemohon.
BalasHapusRaih Kemenangan Besar Anda Disitus MARIO QQ, Hanya Dengan Modal Rp.10.000 Anda Bisa Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah Setiap Harinya !!!
BalasHapus✅ BONUS TURN OVER 0.3%
✅ BONUS REFFERAL 15%
✅ WIN RATE GAME 96,9%
✅ 100% PLAYER Vs PLAYER ( NO ROBOT & ADMIN )
✅ Minimal Deposit Bank : Rp.10.000 (BCA MANDIRI BNI BRI DANAMON)
✅ Minimal Deposit Pulsa : Rp.10.000
✅ Support E-Cash : GOPAY , DANA , OVO , LINK
Berapapun Kemenangan Bosku Pasti Akan Kami Bayar dan Kita Proses Dengan Cepat !!!
Hanya Disitus MARIO QQ Yang Memberikan JACKPOT dan BONUS TURN OVER Yang FANTASTIS Loh !!! Ayo Tunggu Apalagi Buruan Daftarkan dan Mainkan
Langsung Disitus Resmi MARIO QQ Dibawah Ini melalui :
WHATSAPP +62 821-4331-1663
Link Alternatif :
- www.marioqq88. club
- www.marioqq88. org